Keluarga Besar Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia berduka cita. Pada hari Kamis, 5 Agustus 2021, sekitar pukul 18.45 WIB, Wakil Direktur II BNF, Yunsiska Ermiasi pulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa setelah berjuang menghadapi serangan virus Covid-19. Siska, demikian sapaan akrabnya, meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Yunsiska lahir pada 12 Juni 1981 di Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Lahir di sebuah desa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur untuk menjaga dan melestarikan hutan, membuatnya senang dengan lingkungan hidup dan konservasi. Dia lulus dengan gelar Master Lingkungan dan Manajemen Sumber Daya Alam, Program Pascasarjana, Universitas Palangka Raya pada tahun 2014. Memulai karir di bidang konservasi sejak tahun 2011 silam.
Pada tahun 2011 memulai karir sebagai Administrasi dan Keuangan untuk “Proyek STEM” kolaborasi antara UPT CIMTROP Universitas Palangka Raya (UPR) dan Departemen Kehutanan, Universitas Helsinki. Pada tahun 2016 menjadi Koordinator Sekretariat-UPT CIMTROP UPR dan pada tahun yang sama bergabung dengan Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia sebagai Manager Konservasi.
Pada tahun 2019, Yunsiska diangkat sebagai Wakil Direktur I BNF Indonesia hingga saat ini. Di bawah kepemimpinannya, kesejahteraan para karyawan menjadi perhatian utamanya. Pribadi yang ramah, perhatian, tegas, dan mengedepankan pendekatan humanis.
Pada akhir bulan Juli 2021, Yunsiska mulai merasakan kesehatannya memburuk. Pada tanggal 1 Agustus 2021, dia memberi kabar bahwa hasil tes antigennya dinyatakan positif. Covid-19 dan segera melalukan tes PCR. Selanjutnya, pada tanggal 4 Agustus 2021 dia mulai dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Palangka Raya. Namun, selang sehari dirawat di rumah sakit atau pada 5 Agustus 2021, dia mengembuskan napas terakhirnya pukul 18:45 WIB.
Co-Director BNF Internasional, Bernard Ripolli mengungkapkan bahwa kepergian Siska memukul seluruh keluarga besar BNF dan semua orang yang mengenalnya, karena Siska adalah sosok yang baik hati, ramah, dan murah hati, yang pernah kami kenal. Siska salah satu pejuang konservasi di Kalimantan. Sosok yang menginspirasi namun sangat rendah hati. Seorang perempuan Dayak dari latar belakang sederhana, yang hadir untuk memberi dampak nyata dan abadi bagi masyarakat dan konservasi di Kalimantan.
“Dia adalah cahaya yang bersinar di dunia ini. Namun, kini dia diambil terlalu cepat dan tidak akan pernah terlupakan. Kami akan berusaha untuk meneruskan apa yang telah dirintisnya,” ungkap Berni.
Jenasah Yunsiska dimakamkan di Pemakaman Pal 12, Kota Palangka Raya, 6 Agustus 2021, dengan menggunakan protokol Covid-19. BNF Indonesia sangat bangga dan berterima kasih sebesar-besarnya untuk pengabdian, persahabatan, sekaligus profesionalitasnya bersama BNF di bidang penelitian, konservasi lingkungan, perlindungan hutan gambut, dan manajerial, selama lima tahun bekerja.
Doa terbaik kami untukmu. Selamat jalan, Kak Siska.